Jumat, 25 Juli 2008

Ratzinger: Ilah-ilah palsu

Ilah-ilah palsu apapun nama, bentuk atau rupa yang kita berikan kepada mereka, selalu berkaitan dengan penyembahan terhadap tiga hal: kepemilikan materi, cinta yang cemburuan, atau kekuasaan. Biarkan Saya menjelaskan apa yang Saya maksudkan.

Pada prinsipnya memiliki materi adalah baik. Kita tak dapat bertahan lama tanpa uang, pakaian dan tempat tinggal. Kita harus makan untuk tetap hidup. Tetapi, jika kita rakus, jika kita menolak untuk berbagi apa yang kita punyai dengan mereka yang miskin dan lapar kita menjadikan harta milik kita sebagai ilah palsu. Dan bukannya membawa hidup ia malahan membawa kematian.

Cinta yang otentik jelas adalah suatu yang baik. Tanpanya akan sulit untuk hidup bahagia. Ia memenuhi kebutuhan terdalam kita, dan saat kita mencintai, kita menjadi diri kita sendiri sepenuhnya, menjadi manusia yang utuh. Tetapi betapa mudahnya ia berubah menjadi ilah palsu! Orang sering berpikir mereka sedang mencintai pada saat mereka menjadi ingin memiliki dan memanipulasi. Orang seringkali memperlakukan sesamanya sebagai obyek untuk memenuhi kebutuhan dirinya daripada sebagai pribadi untuk dicintai dan dihargai. Betapa mudahnya kita tertipu oleh suara-suara dalam masyarakat kita yang membela sikap permisif terhadap seksualitas, tanpa memperdulikan batas-batas kesopanan serta penghargaan terhadap nilai-nilai moral yang meningkatkan kualitas hubungan manusia! Ini juga adalah penyembahan terhadap ilah palsu. Dan bukannya membawa hidup ia malahan membawa kematian.

Kuasa yang diberikan Allah kepada kita untuk menaklukkan dunia ini jelas adalah sesuatu yang baik. Penggunaan sepatutnya dan bertanggungjawab, memampukan kita mengubah hidup orang. Setiap komunitas membutuhkan pemimpin yang baik. Tetapi muncul godaan untuk menggunakan kekuasaan untuk keuntungan sendiri, untuk mendominasi yang lain atau mengeksploitasi lingkungan hidup untuk tujuan-tujuan egois. Ini menjadikan kekuasaan ilah palsu. Dan bukannya membawa hidup ia malahan membawa kematian.

Pemujaan terhadap harta milik, cinta yang cemburuan dan kekuasaan seringkali membuat orang berusaha "mempermainkan Allah". Mencoba menguasai hal-hal itu secara penuh tanpa memandang perintah yang Allah berikan kepada kita. Inilah jalan menuju kematian. Sebaliknya, penyembahan kepada satu Allah yang benar berarti mengakui Dialah sumber semua kebaikan, mempercayakan segalanya kepada Dia, membuka diri kita kepada kuasa penyembuhan dalam rahmatNya dan mematuhi perintahNya: inilah jalan yang menuju kepada kehidupan






Benediktus P.P. XVI
Pidato pada pertemuan dengan para penyandang cacat
July 18, 2008

Homili Paus Penutupan WYD

Teman-teman terkasih,

"Kamu akan menerima kuasa saat Roh Kudus turun atasmu" (Kis 1:8). Kita telah melihat janji ini dipenuhi! Pada hari Pentakosta seperti yang kita dengar dalam bacaan pertama, Tuhan yang bangkit, duduk disisi kanan Bapa, mengutus Roh Kudus atas para murid yang berkumpul di Ruang Atas. Dalam kuasa Roh itu, Petrus dan Para Rasul pergi mewartakan Injil sampai ke ujung bumi. Dalam setiap zaman, dan dalam segala bahasa, Gereja terus menerus mewartakan keajaiban Allah dan memanggil segala bangsa dan semua orang kepada iman, harapan dan hidup baru dalam Kristus.

Dalam hari-hari ini juga Saya telah dating, sebagai Pengganti Santo Petrus, ke tanah Australia yang mengagumkan ini. Saya dating untuk meneguhkan kamu, saudara-saudari muda saya, dalam imanmu, dan untuk mendorong kamu membuka hatimu kepada kuasa Roh Kristus dan kepada kekayaan anugerahNya. Saya berdoa agar pertemuan besar ini, yang menyatukan orang-orang muda "dari segala bangsa di kolong langit" (Kis 2:5), akan menjadi Ruang Atas yang baru. Semoga api cinta Allah turun memenuhi hatimu, menyatukan kamu secara lebih penuh dengan Tuhan dan GerejaNya, dan mengutus kamu sebagai generasi rasul-rasul yang baru, untuk membawa dunia kepada Kristus!

"Kamu akan menerima kuasa saat Roh Kudus turun atasmu". Kata-kata Tuhan yang bangkit ini memiliki arti khusus bagi kaum muda yang akan menerima Sakramen Krisma, yang akan dimeteraikan dengan anugerah Roh Kudus pada Misa hari ini. Tetapi kata-kata ini juga dialamatkan kepada setiap kita- kepada kita semua yang telah menerima anugerah Roh Kudus yaitu pendamaian dan kelahiran baru saat Baptisan, kepada kita semua yang telah menyambut Roh Kudus dalam hati kita sebagai penolong dan pembimbing saat Krisma, dan yang setiap hari bertumbuh dalam anugerah rahmat ini melalui Ekaristi Kudus. Dalam setiap Misa, sesungguhnya Roh Kudus dicurahkan secara baru melalui doa agung Gereja, bukan hanya untuk mengubah persembahan roti dan anggur kita menjadi Tubuh dan Darah Tuhan tetapi juga untuk mengubah hidup kita, untuk menjadikan kita, dalam kuasaNya, "satu tubuh dan satu roh dalam Kristus".


Tapi kuasa macam apakah yang diberikan Roh Kudus ini? Ini adalah kuasa kehidupan dari Allah! Ini adalah kuasa dari Roh yang sama yang melayang di atas air pada permulaan penciptaan dan yang, dalam kepenuhan waktu, membangkitkan Yesus dari kematian. Inilah kuasa yang menunjuk kita, dan dunia kita, dan mengarahkannya kepada kedatangan Kerajaan Allah. Dalam Injil hari ini, Yesus mewartakan suatu zaman baru telah dimulai, dimana Roh Kudus akan dicurahkan kepada semua manusia (Luk 4:21). Dia sendiri, dikandung oleh Roh Kudus dan dilahirkan dari Perawan Maria, datang diantara kita membawa Roh itu. Roh Kudus itu adalah sumber hidup baru kita dalam Kristus, dan dengan cara yang senyatanya Roh Kudus itu juga adalah jiwa Gereja, Dialah cinta yang mengikat kita dengan Tuhan dan sesama dan cahaya yang membuka mata kita untuk melihat keajaiban rahmat Allah disekitar kita

Disini di Australia,"tanah Roh Kudus di selatan yang besar ini", kita semua memiliki pengalaman akan Roh Kudus yang tak terlupakan, akan kehadiran dan kuasaNya dalam keindahan alam. Mata kita telah dibuka untuk melihat dunia kita sebagaimana sesungguhnya ia: "didandani" seperti dalam sebuah puisi dikatakan "dengan keagungan Allah", dipenuhi dengan kemuliaan cintaNya yang kreatif. Di sini juga dalam perkumpulan orang muda Kristen yang besar ini dari seluruh dunia, kita memiliki pengalaman yang hidup akan kehadiran dan kuasa Roh Kudus dalam hidup Gereja. Kita telah melihat Gereja sebagaimana ia adanya: Tubuh Kristus, komunitas cinta yang hidup, yang terdiri dari semua orang dari segala suku, bangsa dan bahasa, dari setiap tempat dan waktu, dalam kesatuan yang lahir dari iman kita dalam Tuhan yang bangkit.

Kuasa Roh Kudus tidak pernah berhenti memenuhi Gereja dengan hidup! Melalui rahmat sakramen Gereja, kuasa itu juga mengalir kedalam diri kita, seperti sungai yang tak pernah kering yang menguatkan roh kita dan menarik kita semakin dekat ke dalam sumber hidup yang sejati, yaitu Kristus. Santo Ignatius dari Antiokhia, yang mati sebagai martir di Roma pada permulaan awal abad kedua, telah meninggalkan kita gambaran yang mengagumkan tentang kuasa Roh Kudus yang berdiam dalam kita. Dia berbicara seperti sumber air yang memancar dalam hati dan berbisik: "Datanglah, datang kepada Bapa" (Ad. Rom 6:1-9).

Namun kuasa ini, rahmat Roh Kudus ini bukanlah sesuatu yang bisa kita usahakan atau kita peroleh, tetapi hanya dapat kita terima sebagai anugerah saja. Cinta Allah hanya dapat menjalankan kuasanya saat ia diizinkan untuk mengubah kita dari dalam. Kita harus membiarkannya menghancurkan kekerasan hati kita, kekhawatiran batin kita, kebutuhan hati kita terhadap roh-roh zaman ini. Hanya dengan itu kita dapat membiarkannya menerangi bayangan (imagination) kita dan membentuk keinginan kita yang terdalam. Itulah sebabnya doa sangat penting: doa harian, doa pribadi dalam keheningan hati kita dan dihadapan Sakramen Mahakudus, dan doa liturgy dalam jantung Gereja. Doa adalah penerimaan murni atas rahmat Allah, cinta dalam tindakan, persekutuan dengan Roh Kudus yang diam dalam kita, memimpin kita, melalui Yesus, dalam Gereja, kepada Bapa Surgawi kita. Dalam kuasa Roh Kudus ini, Yesus selalu hadir dalam hati kita, dengan tenang menunggu kita untuk terbuka bagiNya, untuk mendengar suaraNya, untuk terikat dengan cintaNya, dan untuk menerima "kuasa dari tempat tinggi", yang memapukan kita menjadi garam dan terang bagi dunia kita.

Pada hari Ia terangkat, Tuhan yang bangkit berkata kepada para muridNya: "Kamu akan menjadi saksi-saksiKu…sampai ujung dunia" (Kis 1:8). Di sini, di Australia, marilah kita bersyukur kepada Allah untuk anugerah iman, yang telah diwariskan kepada kita seperti harta warisan yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam persekutuan Gereja. Disini, di Oceania, marilah kita bersyukur secara khudus atas para misionaris yang heroik, para imam dan religius yang berdedikasi, atas para orang tua dan leluhur Kristen kita, atas para guru dan katekis yang membangun Gereja di tanah ini- para saksi seperti Beata Mary MacKillop, Santo Peter Chanel, dan Beato Peter To Rot, serta banyak lagi yang lain! Kuasa Roh Kudus yang nampak dalam hidup merekam masih bekerja dalam kebaikan yang mereka tinggalkan, dalam komunitas yang mereka bentuk dan yang sekarang diwariskan kepada kamu.

Orang muda terkasih, sekarang saya akan bertanya kepada kamu. Apa yang akan kamu tinggalkan bagi generasi yang akan datang? Apakah kamu akan membangun hidupmu dalam dasar yang teguh, membangun sesuatu yang akan bertahan? Apakah kamu menjalani hidupmu dengan membuka ruang bagi Roh Kudus di tengah dunia yang ingin melupakan Allah, atau menolak Dia atas nama kebebasan palsu? Apakah kamu menggunakan anugerah yang telah diberikan kepadamu, kuasa Roh Kudus yang bahkan sekarang bersiap membebaskan kamu? Apa yang akan kamu bawa kepada kaum muda yang akan datang? Perbedaan macam apa yang akan kamu buat?

Kuasa Roh Kudus tidak hanya menerangi dan menghibur kita. Ia juga menunjuk kepada masa depan, kepada kedatangan Kerajaan Allah. Visi yang mengagumkan tentang manusia yang ditebus dan diperbarui kita lihat dalam zaman baru yang dijanjikan dalam Injil hari ini! Santo Lukas mengatakan kepada kita bahwa Yesus Kristus adalah pemenuhan dari semua janji Allah, Mesias yang sepenuhnya memiliki Roh Kudus untuk mencurgakan anugerah Roh itu kepada semua manusia. Pencurahan Roh Kudus atas diri manusia adalah wujudnyata dari harapan dan pembebasan dari semua yang mempermiskin kita. Ia memberi orang buta pandangan baru, ia menegakkan yang terkulai, dan menciptakan kesatuan dalam dan melalui perbedaan (Luk 4: 18-19, Yes 61:1-2). Kuasa ini dapat menciptakan dunia baru: "ia dapat memperbarui dunia ini" (Mzm 104:30)!

Dikuatkan oleh Roh Kudus, dan menarik kekayaan visi iman, generasi Kristen baru dipanggil untuk membantu membangun dunia ini dimana anugerah hidup dari Allah disambut, dihormati, dan dipelihara- bukan ditolak, ditakuti sebagai ancaman dan dimusnahkan. Zaman baru dimana cinta tidak menjadi rakus dan mementingkan diri, tetapi murni, setia, dan sejatinya bebas, terbuka kepada yang lain, menghormati martabat mereka, menginginkan kebaikan bagi semua, menyinarkan kegembiraan dan keindahan. Suatu zaman baru dimana harapan membebaskan kita dari ketakutan, sikap apatis dan mementingkan diri yang mematikan jiwa kita dan meracuni petemanan kita. Teman muda yang terkasih, Tuhan memintamu menjadi nabi dalam zaman baru ini, utusan cintaNya, menarik orang kepada Bapa dan membangun harapan akan masa depan bagi semua orang.

Dunia membutuhkan pembaruan ini! Dalam banyak komunitas kita, bersamaan dengan kemakmuran materi, suatu padang gurun rohani menyebar, kekosongan batin, ketakutan yang tak bernama, keputusasaan yang tersembunyi. Betapa banyak reka-rekan kita telah membentuk bejana yang retak dan kosong (Yer 2:13) dalam pencarian putus asa akan arti-arti tertinggi bahwa hanya cinta yang dapat memberi. Inilah anugerah besar yang membebaskan yang dibawa oleh Injil: ia mewahyukan martabat kita sebagai pria dan wanita yang diciptakan dalam gambar dan rupa Allah. Ia mewahyukan panggilan manusia yang indah, yang mencapai pemenuhannya dalam cinta. Ia membuka kebenaran tentang manusia dan hidup.
Gereja juga membutuhkan pembaruan ini! Dia membutuhkan imanmu, idealisme mu, dan kemurahanmu, supata ia bisa tetap muda dalam Roh (Lumen Gentium, 4)! Dalam bacaan kedua hari ini, Rasul Paulus mengingatkan bahwa kita semua dan setiap orang Kristen telah menerima anugerah untuk membangun Tubuh Kristus. Gereja secara khusus membutuhkan anugerah orang-orang muda, semua orang muda. Gereja perlu bertumbuh dalam kuasa Roh Kudus yang sampai sekarang memberikan kegembiraan kepada orang muda dan menginspirasi kalian untuk melayani Tuhan dengan gembira. Bukalah hatimu kepada kuasa itu! Saya memohon secara khusus kepada kalian yang dipanggil kepada imamat dan hidup bakti. Jangan takut mengatakan "iya"kepada Yesus, untuk menemukan sukacita dalam melakukan kehendakNya, memberikan dirimu seluruhnya untuk memperoleh kekudusan, dan menggunakan seluruh talentamu untuk melayani sesama!

Sebentar lagi, kita akan merayakan Sakramen Krisma. Roh Kudus akan tercurah atas para kandidat, mereka akan dimeteraikan dengan anugerah Roh Kudus dan diutus menjadi saksi-saksi Kristus. Apa maksudnya menerima materai Roh Kudus? Ini berarti ditandai secara khas, perubahan yang tidak bisa diubah lagi, menjadi ciptaan yang baru. Bagi mereka yang telah menerima anugerah ini, tak dapat lagi terjadi hal yang sama! Dibaptis dalam satu Roh (1 Kor 12:13) berarti dibakar dalam api cinta Allah. "Minum" dalam Roh berarti disegarkan dengan keindahan rencana Allah bagi kita dan bagi dunia, dan pada gilirannya kita menjadi sumber kesegaran rohani bagi sesama. Dimeteraikan dalam Roh Kudus berarti tidak takut berdiri bagi Kristus, membirakan kebenaran Injil menentukan sudut pandangan kita dalam berpikir dan bertindak, sebagai mana kita bekerja bagi kejayaan peradaban cinta.

Saat kita berdoa bagi para kandidat, marilah kita mohon agar kuasa Roh Kudus juga membangkitkan kembali rahmat Krisma kita. Semoga Ia mencurgakan anugerahNya secara berlimpah kepada semua yang hadir, di kota Sydney ini, di atas tanah Australia dan kepada semua umatNya! Semoga kita semua diperbarui dalam roh kebijaksanaan dan pengertian, dalam keadilan dan keberanian, dalam pengetahuan dan kesalehan, dalam kekaguman dan takut akan kehadiran Allah!

Melaui bantuan doa penuh cinta dari Maria, Bunda Gereja, semoga World Youth Day ke-23 ini menjadi pengalaman Ruang Atas, bagi kita semua, agar kita dibakar dengan api dan cinta Roh Kudus, yang mengutus kita untuk mewartakan Tuhan yang bangkit dan menarik semua hati kepadaNya! amen.