Aku termasuk orang yang senang membaca, dan termasuk tipe orang yang membaca buku apa saja. Dibawah ini adalah daftar buku-buku yang sedang aku baca setidaknya dalam satu bulan terakhir ini:
1. Prajurit dan Negara: Teori dan Politik Hubungan Militer-Sipil oleh Samuel P. Huntington
Buku ini berisi tentang berbagai pandangan mengenai hubungan militer-sipil dengan mengambil contoh dari yang terjadi di Eropa, Amerika dan Jepang. Penekanan yang sangat besar diberikan pada hubungan militer-sipil di Amerika sejak revolusi kemerdekaan sampai era modern, sementara hubungan militer-sipil di Jerman sejak menjelang perang dunia I sampai akhir perang dunia II dan Jepang setelah restorasi Meiji sampai akhir perang dunia II mendapat penjelasan yang lumayan tapi tidak terlalu mendalam, sementara di negara-negara eropa lainnya hanya disinggung sepintas saja.
2. Kumpulan Kisah Klasik Dinasti Ming dikompilasi oleh Feng Menglong (1574-1646): Berkumpulnya Kembali Naga dan Harimau (kisah 1-10) dan Zhang Sunnmei Bertemu Gadis Cantik di Festival Lentera (kisah 21-40)
Buku ini merupakan kumpulan cerita pendek yang sudah hidup dan sepertinya cukup populer di Cina pada masa akhir pemerintahan Ming. Kumpulan cerita ini diedit oleh Feng Menglong seorang ahli sastra yang bisa dikatakan terbaik di Cina pada masanya. Cara bertutur yang jauh berbeda dengan pengarang modern membuat cerita-cerita ini kadang terasa membosankan dan berputar-putar karena diselingi oleh banyak komentar dan puisi yang diselipkan diantara cerita. Yang mengejutkan ialah gaya hidup Feng Menglong yang bebas (pada zamannya gaya hidup Feng menimbulkan kontroversi antara dirinya dengan para moralis Konfusian) tampaknya cukup mempengaruhi gaya penulisannya. Dalam beberapa cerita hubungan seks diantara para tokoh digambarkan dengan cara yang cukup detail, terbuka tapi tidak murahan. Kadang-kadang dalam beberapa cerita Feng seolah mengidentikkan dirinya dengan kepribadian sejumlah tokoh, terutama yang memiliki ciri-ciri: pecinta ulung (atau playboy), cerdas, berkemauan kuat, menjunjung tinggi persahabatan lebih daripada keluarga (cukup aneh pada masyarakat Cina tradisional yang sangat terikat pada keluarganya), dan memiliki tanggungjawab sosial yang tinggi.
3. China Undercover: Rahasia Di Balik Kemajuan Cina oleh Chen Guidi dan Wu Chuntao
Belum dibaca bahkan sampai setengahnya sekalipun, tapi garisbesarnya ingin menunjukkan bahwa kemajuan yang dicapai oleh pemerintahan RRC dalam beberapa tahun terakhir ini hanya semu saja, dan kenyataannya ialah mayoritas rakyat Cina hidup dalam kemiskinan dan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah. Di Cina buku ini dilarang beredar dan pemerintah menyatakan bahwa isinya adalah kebohongan, penulisnya telah diadili dan sampai maret 2006 (saat mereka menulis kata pengantar buku ini) masih menantikan keputusan pengadilan.
4. Orang Indonesia dan Orang Prancis: Dari Abad XVI sampai dengan Abad XX oleh Bernard Dorleans
Hasil penelitian dari berbagai teks-teks Perancis mengenai Indonesia, beberapa diantaranya adalah arsip pemerintah, catatan perjalanan wartawan, laporan ekspedisi ilmiah, atau kesan pelancong yang berkunjung ke Nusantara. Beberapa diantaranya sangat menarik bahkan lucu.
5. Latihan Pelayan Sel Komunitas: Komunitas Tritunggal Mahakudus
Sebenarnya yang ini baru dilihat-lihat saja dan belum benar-benar dibaca. Nantilah kalau iseng baru dibaca ^_^ .
6. Keluar Dari Benteng Pertahanan oleh Olaf Schumann
Penulisnya adalah seorang pendeta Lutheran yang mendalami hubungan antar agama. Pengalamannya mempelajari Islam di Majma al-Buhuth al-Islamiyya al-Azhar menjadikan ia memiliki pengetahuan yang mendalam tentang Islam dan membuatnya terbiasa dengan suatu cara pandang non-Kristen. Dalam buku ia hanya mencoba menampilkan bagaimana agama-agama memandang hal-hal tertentu seperti maut dan kebangkitan. Selain buku ini ia juga pernah menulis buku berjudul Pemikiran Keagamaan Dalam Tantangan yang membahas hubungan Yahudi, Kristen, dan Islam. Informasi yang dia sampaikan sangat bagus dan aku pikir merupakan buku yang layak dibaca. Pandangan Schumann terhadap agama-agama non-Kristen umumnya sangat positif meskipun ia mengakui bahwa ada hal-hal yang tidak bisa direkonsiliasikan menyangkut ajaran, bisa dikatakan ia seorang pendukung pluralisme walaupun teologi kristen nya cenderung terlalu terbuka dan malahan sepertinya ia menganut relativisme, tapi rasanya berbicara ortodoksi disini bukan pada tempatnya karena Schumann toh memang bukan Katolik dan ini adalah buku teologi dan bukan buku rohani. Namun, bukunya sangat bagus dan bisa dianggap sangat baik untuk buku teologi berbahasa indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar